Saturday, April 24, 2021

PUISI : 122. Yang Terbiar

Dari hari ke hari
Terasa makin berjauh hati

Dari mentah menginjak dewasa
Makin sarat bebanan jiwa

Luahan tidak didengari
Keinginan tidak dipeduli
Pengorbanan tak dihargai
Perbandingan tak henti-henti
Kejayaan dipandang sepi
Kegagalan diungkit berhari

Tika sakit hanya dibiarkan
Tika susah tak diendahkan
Tika berduka sering ditinggalkan
Tika gembira tidak dihiraukan
Tika salah selalu dicemuhkan

Dari hari ke hari
Trauma berkecamuk menghimpit emosi
Hingga remuk segala keyakinan diri
Adakalanya sukar menjalinkan komunikasi
Apatah lagi mahu menonjolkan sebenar- benar ekspresi
Hendak melebih-lebih tidak berani
Terasa diperhati oleh mata-mata bersinar benci
Berkali-kali tercalar dan berdarah luka di hati
Hingga tak mampu untuk bertahan lagi
Lalu membawa diri yang berjauh hati
Jauh tempatnya membiarkan diri terasing sepi

Fizikal terlihat biasa, dalaman pula sebaliknya
Bermacam perasaan bergelora di jiwa
Namun dipendam dengan sedayanya
Di depan orang, bagaikan tiada masalah
Di belakang orang, tangisan sering pecah

Masih adakah kasih yang benar- benar tulus
Sudi menghulur dengan penuh rasa ikhlas
Jika ada, izin dirasai walau hanya secebis

Tapi sayangnya, ia hanyalah sebuah harapan
Tak sewenang-wenangnya berubah menjadi kenyataan

           MekNina
#SiPengayatSukaHati

24.04.2021

No comments:

Post a Comment